BAHAYA DUDUK TERLALU LAMA DI KURSI KANTOR

Bekerja di kantor memang terlihat lebih enak dan nyaman dibandingkan dengan bekerja di lapangan atau pekerjaan lainnya, karena dari segi aktifitas fisik dan tantangan alam lebih ringan. Namun siapa sangka jika bekerja di kantor khususnya yang mengharuskan untuk duduk terlalu lama sepanjang hari dan setiap hari mempunyai efek yang merugikan kesehatan.
Istilah sindrom kursi berasal dari sebuah survei di Australia yang meneukan berbagai penyakit pekerja kantoran. Penyakit ini lekat hubungannya dengan aktivitas pekerja kantoran yang berlama-lama duduk di kursi. Survei tersebut melibatkan sekitar 1000 pekerja di enam departeman pemerintah Australia. Dari jumlah tersebut sekitar 85% yang menghabiskan lebih dari delapan jam sehari bekerja di kantor mengalami sakit leher. Tak hanya itu servei itu juga menemukan tiga perempat dari peserta melaporkan nyeri bahu dan 70% lainnya melaporkan nyeri punggung.
Sindrom kursi dialami para pekerja yang berada di kursi hingga berjam-jam. Karena padatnya pekerjaan, banyak pekerja yang terlalu lama duduk di kursi, bahkan banyak juga diantara mereka yang makan siang di meja kerja.
Sebuah penelitian dilakukan University of Western Australia menemukan bahwa pekerja yang selama sepuluh tahun bekerja duduk di depan komputer kantor berisiko dua kali lipat terkena kanker usus. Salah satu faktor utama terjadinya penyakit ini adalah karena kita kurang bergerak dalam jangka waktu lama.
Sementara itu, data dari British Chiropractic Association menunjukkan duduk lebih dari sepuluh jam sehari di depan komputer tanpa beranjak sama sekali berisiko menyebabkan sakit punggung. Selain sakit punggung duduk terlalu lama mengakibatkan lingkar pinggang lebih besar dan tingkat kolesterol jahat meningkat. Hal ini terutama ditemukan pada  mereka yang gemar makan camilan dimeja kantor tanpa bergerak.
Penyakit berbahaya lain yang bisa menerpa pekerja kantoran yang duduk terlalu lama adalah serangan jantung. Ahli jantung dari University College London mengungkapkan mereka yang berkerja duduk terus selama 11 jam sehari berisiko terjena penyakit jantung sebesar 67%. Selain itu, duduk dari pagi hingga senja berisiko mengakibatkan pikun, hal ini berdasarkan penelitian yang meneumkan bahwa karyawan setengah baya yang berkeja lebih dari 55 jam dalam seminggu keterampilan dan ingatannya lebih lemah dibandingnan dengan mereka yang berkerja kurang dair 41 jam seminggu.


Fitur Klasika KOMPAS, 10 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar