SEGMENTASI PASAR, SEBERAPA PENTINGKAH

Untuk melakukan pemasaran efektif, anda harus mengenal dengan baik siapa prospek dan konsumen anda. Karena itu, melakukan segmentasi amat penting untuk mengenali pasar anda. Hal ini berlaku untuk semua jenis bisnis baik jenis komoditasnya, skala usahannya, metode distribusinya maupun sifat bisnisnya (online atau offline). Hal ini juga perlu dilakukan agar pemasaran produk yang anda lakukan bisa mengena tepat pada sasaran.
Biasanya segmentasi pasar ini dilakukan di awal anda memulai suatu bisnis.  Namun yang akan saya terangkan di sini lain, yaitu melakukan segmentasi terhadap prospek dan konsumen anda.
Bagaimana maksudnya?
Begini… Saat anda telah melakukan pemasaran dan list building, maka berdatanganlah konsumen dan prospek. Sebagian akan langsung membeli dan sebagian lagi menunda pembelian. Nah, dari sini sebenarnya anda sudah bisa melakukan segmentasi terhadap mereka. Cara paling sederhana adalah mengelompokkan mereka ke dalam dua kelompok yaitu prospek dan konsumen.
Prospek adalah mereka calon konsumen anda. Sementara konsumen adalah mereka yang sudah melakukan pembelian.

Tujuanna adalah :
Anda bisa tentukan berapa persentase konversi yang anda hasilkan. Seberapa bagus anda mampu mengubah para prospek itu menjadi konsumen. Juga bisa anda cari tahu mengapa prospek itu masih menunda pembeliannya. Sehingga anda bisa lakukan strategi lain untuk  mereka yang belum berubah menjadi konsumen.
Jelas kan?
Cara melakukan segmentasi tersebut bisa dilakukan lebih jauh lagi tidak sekadar membaginya hanya ke dalam dua kelompok (prospek atau konsumen), tapi bisa dibagi lebih jauh lagi, misalnya berdasarkan:
  • daerah
  • kesukaan, hobi, minat
  • usia dan jenis kelamin
  • konsumen produk tertentu
Cara segmentasi seperti di atas disebut segmentasi Demografis.

Ya agar anda lebih kenal mana yang merupakan prospek mana yang merupakan calon konsumen Anda. Sehingga anda bisa lakukan pendekatan marketing yang terbaik bagi setiap kelompok itu, sehingga diharapkan responnya juga bagus.
Misalnya, anda punya list building prospek orang Jakarta, dan anda berniat memberikan voucher khusus untuk pembelian produk anda. Dengan memiliki segmentasi tersebut, anda tinggal kirim email marketing hanya pada mereka yang berada di list tersebut, dan tidak untuk yang lainnya. Paham kan?
Kalau anda masih bingung arti segmentasi, kata teori, segmentasi adalah proses mengelompokkan orang-orang ke dalam sebuah kelompok berdasarkan kriteria yang sama.

Tentu anda harus punya database konsumen dan prospek. Kemudian anda kelompokkan berdasarkan kriteria yang sudah anda tetapkan. Kalau anda jalankan bisnis offline dan belum punya sistem untuk melakukannya secara komputerisasi, apa boleh buat ya harus dilakukan secara manual. Kalau yang umum dilakukan di bisnis online adalah melakukan segmentasi tersebut pada autoresponder.


Untuk melakukan pemasaran efektif, anda harus mengenal dengan baik siapa prospek dan konsumen anda. Karena itu, melakukan segmentasi amat penting untuk mengenali pasar anda. Tidak terkecuali di bisnis online, hal ini juga perlu dilakukan agar pemasaran produk yang anda lakukan bisa mengena tepat pada sasaran.
Saat anda telah melakukan pemasaran dan list building, maka berdatanganlah konsumen dan prospek. Sebagian akan langsung membeli dan sebagian lagi menunda pembelian. Nah, dari sini sebenarnya anda sudah bisa melakukan segmentasi terhadap mereka. Cara paling sederhana adalah mengelompokkan mereka ke dalam dua kelompok yaitu prospek dan konsumen.
Prospek adalah mereka calon konsumen anda. Sementara konsumen adalah mereka yang sudah melakukan pembelian.

Dari sini, anda bisa tentukan berapa persentase konversi yang anda hasilkan. Seberapa bagus anda mampu mengubah para prospek itu menjadi konsumen. Juga bisa anda cari tahu mengapa prospek itu masih menunda pembeliannya. Sehingga anda bisa lakukan teknik marketing lain untuk mempercepat proses pembelian mereka yang belum berubah menjadi konsumen.
Jelas kan?
Cara melakukan segmentasi tersebut bisa dilakukan lebih jauh lagi tidak sekadar membaginya hanya ke dalam dua kelompok (prospek atau konsumen), tapi bisa dibagi lebih jauh lagi, misalnya berdasarkan:
  • daerah
  • kesukaan, hobi, minat
  • usia dan jenis kelamin
  • konsumen produk tertentu

Ya agar anda lebih kenal siapa prospek dan konsumen anda. Sehingga anda bisa lakukan pendekatan marketing yang terbaik bagi setiap kelompok itu, sehingga diharapkan responnya juga bagus.
Misalnya, anda punya list building prospek orang Jakarta, dan anda berniat memberikan voucher khusus untuk pembelian produk anda. Dengan memiliki segmentasi tersebut, anda tinggal kirim email marketing hanya pada mereka yang berada di list tersebut, dan tidak untuk yang lainnya. Paham kan?
Kalau anda masih bingung arti segmentasi, kata teori, segmentasi adalah proses mengelompokkan orang-orang ke dalam sebuah kelompok berdasarkan kriteria yang sama.

Tentu anda harus punya database konsumen dan prospek. Kemudian anda kelompokkan berdasarkan kriteria yang sudah anda tetapkan. Kalau anda jalankan bisnis offline dan belum punya sistem untuk melakukannya secara komputerisasi, apa boleh buat ya harus dilakukan secara manual. Kalau yang umum dilakukan di bisnis online adalah melakukan segmentasi tersebut pada autoresponder.


sumber inspirasi : http//www.jokosusilo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar